Kita Masih Berputar
di tempat yang jauh dari tempatku berpijak
Ayolah kawan? Kita tak kehilangan apa pun. Bukankah kau yang selalu mengingatkanku akan itu? Ya, memang aku bukan dirimu. Aku tak akan pernah bisa memahami sepenuh rasa perasaanmu. Memang benar apa kata peribahasa: sejauh mata memandang berat bahu memikul. Maka harus apa kali ini aku mengingatkanmu? Bahkan aku tak mampu meminjamkan bahuku untukmu. Kita terlalu jauh dan kata-kata yang menjadi penguhubung kita setelah hari perpisahan itu.
Kau selalu yakin dengan prinsipmu itu. Aku masih ingat benar. Dulu, di taman kampus setelah kau memberiku wafer superman. Mantap kau berkata "Tuhan akan menepati janjinya. Pasti ada jalan ke luar." Betapa kata-katamu adalah cambuk untukku. Menyadarkanku bahwa kita tak akan pernah sendiri. Mengapa malam itu, kau berkata ingin mengakhiri semuanya?
Jika, benar Doraemon itu. Aku ingin meminjam pintu ajaibnya. Tak lama, hanya lima menit. Aku ingin menemuimu. Di sampingmu, walau kau tak mau bercerita dan hanya tangismu yang kudengar. Lantas setelah tangismu reda. Akan kubisikan sesuatu padamu. "Tuhan akan menepati janjinya. Pasti ada jalan ke luar."
Mungkin Kugi benar, kita perlu berputar. Bisakah kau tidak berhenti dan berpuat bersamaku? Arai juga tak salah. Bukankah kata-katanya juga meyakinkan kita akan suatu mimpi? "Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpimu." Malam itu, ketika aku mengirimu pesan tentang mimpiku, bukankah kau berjanji akan menjadi patnerku?
Jika, memang berputar yang harus kita jalani saat ini. Segeralah berputar, berlari, menerjang, hingga terbang. Suatu hari, kita pasti akan sampai pada titik itu. Titik mimpi yang pernah kita tulis di selembar kertas imajinasi. Kau atau aku dulu bagiku itu tak masalah. Asal kita saling mengingat. Itu saja, cukup.
Memang jalan itu tak mudah. Di depan masih terjal dan berliku. Kita perlu strategi. Kita perlu menyusun rencana. Demi bumi yang masih berputar, aku juga akan berputar. Meski terkadang angan seolah memudar akan aku lukis kembali. Kawan, tetaplah terjaga. Ada Tuhan yang menjagamu. Kumohon, jangan lagi berpikir untuk pergi ke dunia yang tak bisa kujangkau. Karena kita masih harus berputar dan aku harus mengakhiri pengkhianatanku.
Tegal, 7 April 2011
12:37AM
Belum ada Komentar untuk "Kita Masih Berputar"
Posting Komentar