Katakan Padaku
Sungguh aku tidak bermaksud seperti itu. Ya, aku memang tak bisa setia. Lantas kau pikir aku bahagia? Tidak! Aku payah. Aku bingung. Tolong katakan padaku, apa yang harus kulakukan? Tentu saja aku ingin setia? Tapi sungguh setengah mati aku berusaha merubah diri.
"Aku tidak baik saja-saja."
Aku tidak setegar dan sekuat dirimu. Kamu yang tegar menatap dunia penuh harapan. Kamu yang berani bermimpi. Kamu yang begitu kuat menepati janjimu. Mengapa susah sekali menjadi sepertimu? Sungguh aku pun malu padamu karena tak setia. Kau tahu? Betapa hatiku sangat meradang. Aku gelisah. Aku sering ketakutan.
"Kumohon kembalilah..."
Selama ini aku berpura-pura padamu. Pura-pura tidak masalah kau pergi. Pura-pura tidak terjadi apa-apa saat kau tak di sini. Dan apa kau tahu? Kini aku mulai lelah. Bisakah aku bersandar di bahumu. Aku janji hanya sebentar saja. Bisakah aku meminjam tanganmu untuk menguatkanku? Aku ingin menangis, tapi apa aku pantas menangis? Seperti yang dulu pernah kau bilang padaku. "Kita berhak bahagia" Lalu aku pun merasa demikan. Aku pantas untuk bahagia.
"Akhiri saja semuanya."
Ya, kita akhiri saja semuanya. Aku akan mengakhiri petualangnku. Aku akan berjalan lurus. Tak kupedulikan persimpangan di depanku. Aku sungguh akan setia. Jangan anggap ini janji, kumohon. Karena aku takut sekali lagi aku mengingkarinya.
"Katakan padaku..."
Tolong beritahu aku kapan kau akan kembali? Atau mungkin aku yang sedang bermimpi menganggapmu benar-benar nyata? Kurasa aku masih waras. Bahkan debaran di jantungku saat melihat matamu selalu berkata kita pernah bersama di suatu masa. Kelingkingku pun berseru padaku kalau kelingkingmu pernah saling bertaut. Lalu, bisakah kau memberitahuku kapan kau pulang?
"Semua akan baik-baik saja."
Tak sedikit pun aku ragu padamu saat itu. Memang benar katamu, semua akan baik-baik saja. Aku tak kehilangan apa pun. Apa yang harus kusedihkan? Kau benar tentang satu hal. Tidak ada yang perlu ditakutkan. Tapi mengapa kini hatiku dingin? Aku ingin matahari. Aku ingin api. Aku ingin bara yang membajar jiwa. Kenapa hari itu kau datang padaku membawa hujan? Kau bilang jangan hidup seperti ini, dendam akan membuatmu menderita. Ya, itu memang benar. Aku tak akan menyalahkanmu.
"Aku akan meninggalkannya."
Hujan pun akan reda. Matahari pun akan kembali senja, sedang pelangi pun akan indah sesat. Yah, aku akan meninggalkan hidup seperti itu. Api itu sudah kupadamkan. Aku tak akan lagi membeli sumbu. Mematik korek api. Aku akan menari bersama hujan. Aku akan menghangat bersama matahari. Aku akan terbang bersama bulan. Aku akan indah seperti pelangi.
Belum ada Komentar untuk "Katakan Padaku"
Posting Komentar