Menulis Berdasarkan Teori
Oleh Naning Pranoto
Beberapa e-mail masuk ke inbox saya menanyakan: perlukah menulis berdasarkan teori? Jawaban saya: pe...rlu, bagi yang benar-benar ingin menulis sesuai aturan. Sepertihalnya orang yang mau mengemudikan kendaraan bermotor secara benar, tentu akan belajar menyopir secara teori dan praktik. Tidak hanya menghidupkan mesin lalu tancap gas. Belajar teori esensinya: untuk mengenal rambu-rambu yang tak lain adalah aturan (the rules). Dalam hal menulis, rambu-rambu bisa saja tidak dihiraukan jika hanya mau menulis yang sifatnya FREE WRITING, LIFE WRITING atau FUN WRITING. Tapi jika mau menulis yang sifatnya literer atau ilmiah, rambu-rambu sangat diperlukan. Materi yang ditulisnya pun tidak sekadar hiburan cair, tapi mengandung nilai-nilai. Sayangnya, hanya sedikit yang mau menyadari betapa pentingnya NILAI (value) jika dibandingkan dengan HARGA (price). Biasanya, mereka yang menulis untuk mengejar HARGA akan
mengikuti PASAR, tapi mereka yang menulis untuk mengejar NILAI, maka akan menulis dengan memikirkan nilai-nilai manfaat bagi pembacanya dan PD menjadi diri sendiri sebagai sumber ide tanpa batas. Sedangkan mereka yang menulis untuk mengejar HARGA maka akan mengikuti trend pasar: jadi pengekor, meniru (latah), tidak punya ciri khas dan berusaha mati-matian menjadi diri orang lain yaitu pengarang/penulis yang bukunya laris (sehingga kehilangan jati diri) - aturan diabaikan. Salam
Belum ada Komentar untuk "Menulis Berdasarkan Teori"
Posting Komentar