Turuti Aturan Main
Ini bukan masalah teknik menulis Kawan. Ini tentang aturan main setelah kau siap dengan naskah cerpenmu. Kutulis berdasarkan pengalamanku saja.
- Bacalah kembali naskah cerpenmu. Kadang kala ada yang salah ketik. Kurang huruf lah, kurang tanda baca lah, ada kalimat yang tak pentinglah. Seringkali kalau kita membacanya di layar laptop atau komputer keslahan itu tak tampak, tapi setelah kita print ternyata masih banyak yang salah. Maka dari itu aku selalu print dulu naskahku, lalu aku baca dengan hati tenang, suasana riang.
- Taati aturan mainnya. Kalau redaksi mensyaratkan maksimal tujuh lembar A4 ya jangan lebih dari itu. Kalau minimal empat lembar usahakan naskahmu ada lima lembar Kawan. Kalau diminta diketik dua spasi ya turuti, kalau diminta tidak lebih dari 10.000 karakter dengan spasi ya turuti.
- Biasanya beberapa redaksi meminta surat pernyataan keaslian naskah. Maka kau pun harus membuatnya, Tuliskan namamu, tempat dan tanggal lahir, judul cerpenmu, dan pernyataan yang menyebutkan bahwa cerpen yang kamu tulis adalah asli cerpenmu bukan karya orang lain, bukan jiplakan, bukan saduran, dan belum pernah dipublikasikan di media cetak atau media elektronik mana pun.
- Kirim menggunakan amplop ukuran folio supaya naskahmu tidak tertekuk dan tetap rapi. Pada sudut kiri amplop tulis jenis naskahmu. Misalnya cerpen.
- Kalau kirim email jangan lupa tulis subjek surat. Tulis saja: cerpen remaja. Kirim dalam format RTF atau DOC sesuai permintaan redaksi.
Seperti hanya itu yang ingin kutulis. Di sini mati lampu. Aku tak bisa berlama-lama mengetik. Oke Kawan, teruslah berkarya karena aku juga tak akan pernah berhenti menulis cerita. Aku belum lupa mimpiku, Kawan. Kau tenang saja.
Belum ada Komentar untuk "Turuti Aturan Main"
Posting Komentar