
Pada sesap yang lenyap. Dulu. Dulu sekali. Kita berpura-pura. Pada segelas anggur yang beradu. Denting itu kita anggap hati. Melupakan pada sekali teguk. Lantas melawan tawa. Kembali memainkan peran masing-masing. Aku dan Kamu. Kita berpisah. Selamat jalan.
Pagi ini sekali lagi. Kepada detik yang bermelodi. Jangan kembali. Datang hanya bayangan. Selintas lewat, lalu pergi.
Seperti pagi yang sudah-sudah. Aku selalu terkantuk di mobil. Macet, asap, lengking klakson tak sabaran, buat apa terbangun lalu hirau. Dan ketika tiba-tiba cahaya menembus kaca jendela mobil. Silau itu memaksaku kembali ke nyata. Inilah duniaku. Bukan duniamu. Bukan kita. Hanya aku dan kamu yang terpisah. Selamat jalan.
Jangan pernah sungguh. Hadir dalam cahaya-cahaya itu. Aku ingin murni sinar itu. Sebelum aku dan kamu ada dalam kata. Biarkan. Biarlah seperti ini. Aku hidup dengan bongkahan cahaya-cahaya yang tak utuh. Jangan menarikku. Merampas dingin pada halimun di sekelilingku. Biarkan. Biarlah. Aku saja yang memantik api. Bukan kita.
(Catatan tak penting di ruang buku yang sunyi ^_^)
Menyelesaikan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, S1 pada Oktober 2010 di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Menjadi salah satu dari lima Pemenang Harapan Utama Lomba Menulis Cerpen Remaja (LMCR) Lipice Selsun Golden Award 2011 dengan judul cerpen "Cerita untuk Ayah"
Beberapa karya yang telah dimuat dimedia atau menjuari perlombaan menulis cerpen:
1. Sobat Maafkan Aku Mencintaimu (cerbung) Fantasi edisi 530 dan 531, tahun 2003.
2. Facebook (cerpen), Teen edisi 184, tahun 2009.
3. Lima puluh nominasi Lomba Cipta Cerpen Gaul (LCCG) 2009, judul cerpen: Cuwi Choco.
4. Chuwi Choco (cerpen), STORY edisi 7, tahun 2010.
5. Semanis Strawberry (Cerpen), Teen 223, tahun 2010.
6. Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Islami Fummi Unnes Tahun 2010. Judul cerpen Rindu Guru.
7. Juara 7 Lomba Menulis Cerpen Islami Sigma Unnes Tahun 2010. Judul cerpen: Mei Lan.
Belum ada Komentar untuk "Denting yang Terlupa"
Posting Komentar