Senin: Tentu Saja
Hari itu, bagiku Senin= yes tiga kali. Tentu saja hari ini pun sama, Senin: yes, yes, yes . Tentu saja ini Senin. Pagi penuh harapan, siang penuh perjuangan, sore penuh impian, malam penuh renungan. Ini Senin, Kawan. Tentu saja aku menantikan sore itu. Sore penuh impian. Impian menemukan mozaik yang hilang. Ini Senin, Kawan. Tentu saja aku menantikan sore penuh impian. Impian yang tak akan larut begitu saja karena ketidakberdayaan. Ini Senin, Kawan. Tentu saja aku akan menanti sore penuh impian itu. Impian suatu saat nanti akan ke "negeri gingseng."
Ini Senin, Kawan. Tentu saja sore nanti kita akan melihatnya. Sepasang mata penuh ketegaran. Senyuman tanpa dendam, hanya ada hati. Semangat pantang menyerah unuk mencari. Tentu saja sore nanti kita akan melihatnya. Dia yang percaya dengan tidak menyerah impiannya akan tercapai. Ini Senin, Kawan. Tentu saja sore nanti kita akan bersama melihatnya: Kim Tak Goo dalam serial Bread, Love, and Dream.
Masih ingat jelas satu kalimat dalam serial tersebut yang diucapkan si polisi saat mengintrogasi Shin Yu Kyung. "Mau mengubah dunia katamu? Ubah dirimu dulu. Jika kau kaya dan berkuasa dunia akan tunduk padamu." Kurasa memang dunia saat ini sedang pada poros itu.
Belum ada Komentar untuk "Senin: Tentu Saja"
Posting Komentar