
Kamis, 28 Juli 2011
Denting yang Terlupa

Pagi ini sekali lagi. Kepada detik yang bermelodi. Jangan kembali. Datang hanya bayangan. Selintas lewat, lalu pergi.
Seperti pagi yang sudah-sudah. Aku selalu terkantuk di mobil. Macet, asap, lengking klakson tak sabaran, buat apa terbangun lalu hirau. Dan ketika tiba-tiba cahaya menembus kaca jendela mobil. Silau itu memaksaku kembali ke nyata. Inilah duniaku. Bukan duniamu. Bukan kita. Hanya aku dan kamu yang terpisah. Selamat jalan.
Jangan pernah sungguh. Hadir dalam cahaya-cahaya itu. Aku ingin murni sinar itu. Sebelum aku dan kamu ada dalam kata. Biarkan. Biarlah seperti ini. Aku hidup dengan bongkahan cahaya-cahaya yang tak utuh. Jangan menarikku. Merampas dingin pada halimun di sekelilingku. Biarkan. Biarlah. Aku saja yang memantik api. Bukan kita.
(Catatan tak penting di ruang buku yang sunyi ^_^)
Categories
Cerita Hari Itu,
Cermin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar