Recent Posts

    Ah, Lupakan

    Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, hidupku penuh semangat. Aku merasa aku harus bangun karena aku punya tujuan. Aku punya sesuatu yang kunantikan. Sabtu, Minggu..ah lupakan! Tak usah lah kau tanya lagi mengapa. Jawabku masih sama seperti dulu Kawan.

    Oya, Kawan. Kamu masih merasa minder tulisanmu jelekkah? Aku rasa kali pertama aku mengenalmu kamu seorang PD-an jempolan. Kau bahkan dengan sangat PD yang tak terkira mendebatku saat aku presentasi makalah. Kau juga PD menuliskan berjuta sajak cinta di buku kuliahmu. Diam-diam aku pernah membaca sajakmu itu. Apa kau tak tahu? Aku mencuri ilmu PD itu darimu. Lantas mengapa semua itu jadi terbalik?
    Menyerah? Ah, lupakan! Aku akan semakin PD mengirim tulisankan. Biarlah tertolak. Toh aku akan menulis lagi. Aku masih ingat jelas candaan kita di gazebo sore itu. "Siapa tahu kita akan dapat rekok MURI gara-gara paling banyak ditolak redaksi." Sore dengan jingga keemasan yang sungguh indah. Kapan kita bisa seperti itu lagi?

    Aku masih ingat hobimu Kawan, mencari gratisan kan? Kurasa ini cocok untukmu. Sekolah menulis online gratis selama 9 Minggu. Lebih lanjut klik di sini

    Semoga kau pun tak lupa kebiasaanku. Aku berani memberitahumu rasanya setelah aku mencobanya. Baru saja aku mencoba yang gratisan itu.

    "Menyerah?"
    "Ah, lupakan!"

    Kartika Hidayati
    5/01/2011 1:33 PM 

    Belum ada Komentar untuk "Ah, Lupakan"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel