Satu Pesan dan Perayaan
Siang itu kau bilang, aku harus kuat. Kamu juga bilang. "Aku sudah di rumah."
Lalu ketika langit siang meredup, kamu memberiku perayaan. Dan aku meminitip doa-doa kepada Allah bukan untukku, tapi untukmu. Semoga kamu tidak pernah merasakan sepi dan sakit seperti aku yang hafal rasa keduanya.
Tentang satu pesan yang kaubisikan. Bahwa kau sangat bahagia atas satu kedewasaanku. Adalah satu haru yang tak terkira. Aku sungguh bersyukur kau telah terlahir ke dunia dan Allah mempertemukan kita.
Lalu ketika langit siang meredup, kamu memberiku perayaan. Dan aku meminitip doa-doa kepada Allah bukan untukku, tapi untukmu. Semoga kamu tidak pernah merasakan sepi dan sakit seperti aku yang hafal rasa keduanya.
Tentang satu pesan yang kaubisikan. Bahwa kau sangat bahagia atas satu kedewasaanku. Adalah satu haru yang tak terkira. Aku sungguh bersyukur kau telah terlahir ke dunia dan Allah mempertemukan kita.
tetep semangat ya ta...
BalasHapus