Recent Posts

    Satu Sisi Lalu


    -->
    Terjauh dari kita adalah masa lalu. Ia tak bisa kita tuju. Kembali sedetik pun tidak mampu. Sedangkan waktu tidak dapat melupakan kenangan. Waktu hanya menyimpan kenangan dalam ruang sepi. Waktu akan memunculkan kembali kenangan. Dan terik ini mengingatkanku pada satu masa. Aku bpaersama mereka ketika menjelajah baris-baris pohon.
    Hirau aku dengan bingar. Membiarkan potongan mozaik kenangan terlintas dalam pikir yang kosong. Dulu, kami adalah kanak-kanak. Tertawa lepas lantaran jambu mete berhasil kami tangkap. Riang ketika aroma  kacang mete yang terpanas api tersesap. Melonjak saat berpapasan dengan ular mata kuning. Kompak kami beteriak. “Dewa Krisna!”
    Kami hanya berimajinasi dengan apa yang kami lihat sebelumnya. Bahwa ketika malam seusai Isya, kami berkumpul. Memandang layar TV di rumah Pak RT. Terpukau dengan aksi si kecil Krisna. Dewa Krisna yang terkadang menjemla ular. Itulah asal mula kami menamai ular sebagai Dewa Krisna.
    Entah telah berapa lama masa itu berlalu. Sekarang hanya peluh. Terkadang malah keluh. Dewasa. Menjadikan bahagia perlu pertimbangan. Membuat senyum menjadi teramat mahal. Maka ceria adalah momen langka.
    Betapa aku rindu kanak-kanak. Ketika hati tidak perlu memilih. Ketika hati tak perlu dibagi untuk menemu tempat berlabuh. Aku rindu kanak-kanak dengan segala kekayaan imaji yang ada. Bahagia ketika berbagi gulali. Bersorak ketika berkomedi putar. Menari ketika riak-riak hujan membuat kami kuyup.

    Belum ada Komentar untuk "Satu Sisi Lalu"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel