Recent Posts

    Masih Cinta dalam Sepi

    Ia yang kucintai dalam sepi. Kembali hadir menebar semerbak rasa. Tampik dan segala rupa-rupa ingkar tidak mampu mengubah ia menjadi abu. Ia masih debar dalam hati. Segalanya masih tak ubah seperti pada senja aku menatap punggungnya yang sepi. Kini, pada temaram malam, ia kembali. Mungkin ini takdir. Atau kebetulan sesaat. Tetapi, bingar dalam hati bukan hanya sesaat. Karena hingar itu tak kunjung senyap setelah ia menjauh dan aku hanya bisa kembali menatap punggungnya.

    Tegal, 8 Januari 2012
    Kepada Ia yang kujumpa

    Belum ada Komentar untuk "Masih Cinta dalam Sepi"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel