Recent Posts

    GUSUR ADHIKARYA # 3


    -->
    AKU INGIN TERUS MENULIS SYAIR
    OLEH: GUSUR ADHIKARYA

    Teman, dalam situasi yang tak mungkin sekalipun-aku ingin terus menulis syair. Misalnya tentang kucing kecil bernama Snowy, milik Dara Yulita. Aku belum pernah melihat Snowy. Kalau Snowy berjenis kelamin perempuan, aku yakin Snowy pasti putih bersih dan sama cantik dengan pemiliknya.

    Suatu hari Dara Yulita berjalan menyusuri tembok kantor yang kokoh dan gersang. Di siang yang terik dan pongah. Bagi Dara Yulita, siang itu pasti tak bersahabat. Tapi bagiku siang itu jadi teramat indah, karena melihat Dara Yulita berjalan dengan butir-butir keringat di keningnya yang bak intan bertaburan. Senyumnya sumringah laksana bunga tulip yang sedang merekah. Begitulah hidup, seseorang bisa merasa bahagia dari seseorang yang susah. Dan seseorang yang sedang susah masih bisa memberi kesenangan pada orang lain yang tengah gelisah.
    Di halaman rumahku tumbuh pohon rambutan rofiah. Aku harus merawatnya kalau ingin merasakan buahnya yang manis dan segar. Rasanya tak adil kalau aku hanya bisa mengacuhkan pohon itu, membiarkannya kering dari tamparan terik mentari, mendiamkannya dari gigitan kutu-kutu namun aku ingin tetap menikmati buahnya dan berteduh di kerimbunan daunnya. Pohon itu sakit, seharusnya aku merawatnya dan mengobati lukanya. Bukan justru ingin merobohkannya.
    Hari minggu yang tak begitu sendu, aku teringat Dara Yulita. Suara erangan Snowy-nya yang kolokan dan senyumnya yang manis lembut telah mengajariku bnyak hal; hidup ini jangan hanya bisa meminta, tapi juga harus memberi. Jangan hanya pandai menghujat orang lain tapi juga harus mau instropeksi.
    Sumber: STORY TEENLIT MAGAZINE Edisi 8/ Th.I/ 25 Februari 2010- 24 Maret 2010- halaman 98

    Belum ada Komentar untuk "GUSUR ADHIKARYA # 3"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel