Aku menulis karena aku tidak tahu kepada siapa aku bercerita. Aku menulis sebagaimana aku berbicara. Itulah ayang aku lakukan ketika aku menulis cerpen. Menceritakan kisahku dengan bahasa tulis.
Akan jauh lebih mudah menulis sesuatu yang aku tahu. Menulis apa pun yang aku mau, yang aku tahu, dan yang aku rasakan. Dosen jurnalistikku pernah berkata. "Nenulislah dengan jujur." Aku telah melakukan itu. Kukatakan padamu kawan. Jangan lihat aku dari mata orang lain. Juga jangan lihat aku dari mulutku. Sungguh aku ingin kalian kenal lewat tulisanku. Karena aku menaruh hatiku dalam tiap kata-kataku, tiap ceritaku, dan dalam tiap-tiap kalimat yang kutiliskan.
Menyelesaikan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, S1 pada Oktober 2010 di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Menjadi salah satu dari lima Pemenang Harapan Utama Lomba Menulis Cerpen Remaja (LMCR) Lipice Selsun Golden Award 2011 dengan judul cerpen "Cerita untuk Ayah"
Beberapa karya yang telah dimuat dimedia atau menjuari perlombaan menulis cerpen:
1. Sobat Maafkan Aku Mencintaimu (cerbung) Fantasi edisi 530 dan 531, tahun 2003.
2. Facebook (cerpen), Teen edisi 184, tahun 2009.
3. Lima puluh nominasi Lomba Cipta Cerpen Gaul (LCCG) 2009, judul cerpen: Cuwi Choco.
4. Chuwi Choco (cerpen), STORY edisi 7, tahun 2010.
5. Semanis Strawberry (Cerpen), Teen 223, tahun 2010.
6. Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Islami Fummi Unnes Tahun 2010. Judul cerpen Rindu Guru.
7. Juara 7 Lomba Menulis Cerpen Islami Sigma Unnes Tahun 2010. Judul cerpen: Mei Lan.
Belum ada Komentar untuk "Menulislah Sebagaimana Kamu Berbicara"
Posting Komentar