Ini yang baru aku sadari sekarang. Aku hanya perlu belajar bersama mereka.
Mereka belajar, maka aku pun belajar. Memang susah menjadi teladan. Bahkan mungkin sangat susah. Ya, inilah yang harus aku lakukan saat ini. Bahwa yang harus aku lakukan sebagai guru: belajar bersama mereka.
Menyelesaikan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, S1 pada Oktober 2010 di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Menjadi salah satu dari lima Pemenang Harapan Utama Lomba Menulis Cerpen Remaja (LMCR) Lipice Selsun Golden Award 2011 dengan judul cerpen "Cerita untuk Ayah"
Beberapa karya yang telah dimuat dimedia atau menjuari perlombaan menulis cerpen:
1. Sobat Maafkan Aku Mencintaimu (cerbung) Fantasi edisi 530 dan 531, tahun 2003.
2. Facebook (cerpen), Teen edisi 184, tahun 2009.
3. Lima puluh nominasi Lomba Cipta Cerpen Gaul (LCCG) 2009, judul cerpen: Cuwi Choco.
4. Chuwi Choco (cerpen), STORY edisi 7, tahun 2010.
5. Semanis Strawberry (Cerpen), Teen 223, tahun 2010.
6. Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Islami Fummi Unnes Tahun 2010. Judul cerpen Rindu Guru.
7. Juara 7 Lomba Menulis Cerpen Islami Sigma Unnes Tahun 2010. Judul cerpen: Mei Lan.
banyak orag mengira setelah tali topi toga dipindahin dari kanan ke kiri (ato kebalik ya?), belajar segera berhenti alias tamat. padahal setiap detik berubah maka setiap detik kita mendapatkan hal baru. itu artinya, harus belajar lagi deh..salam kenal, bu guru. tadi lagi buka2 blog yg punya minatnya "menulis",saya buka, lgsg komentar...semangat2, saya juga lgi belajar memberi komentar :)...
BalasHapusTerima kasih banyak subhan. Senang menerima komentarmu.
BalasHapus