Recent Posts

    Aku Rindu Kelasku

    Aku masih ingat kelas pertamaku sebagi guru. Mereka menatapku. Menelusuri penampilanku. Saat itu kali pertama aku menyapa mereka secara resmi.Tidak banyak yang aku harapkan dari kelas pertamaku. Hanya membangun mimpi mereka. Itu saja yang ingin aku lakukan.

    Pernah suatu kali aku berkata pada siswaku. "Ingat kata Demasive: jangan menyerah."
    Lalu suatu hari ketika bagi mereka aku terlihat murung. Salah satu dari mereka berkata. "Bu, ingat kata Demasive: Jangan Menyerah."

    Betapa saat itu ingun rasanya aku katakan semuanya bahwa aku tidak akan menyerah. Sekali pun mereka pernah mengacuhkanku. Sekali pun mereka pernah tak mendenagarkan kata-kataku. Aku ingin terlihat tegar di depan mereka. Berdiri tegak dan tersenyum pada mereka.
    Aku masih ingat tentang mimpi. Bagiku sekolah adalah tempat membangun mimpi. Entah apa yang aku pikirkan saat usia sekolahku dulu. Aku tak punya impian. Mengapa mereka tidak mengingatkanku akan hal itu? Ah, aku tak tahu sebabnya.

    Satu hal saja. Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimmpimu. Itu yang aku ingat setelah membaca "Sang Pemimpi" Akan kukatakan itu ketika aku kembali menemui mereka. Karena aku tahu saat itu mereka tidak berani bermimpi. Aku tak menyalahkan mereka. Andai kau lihat betapa rapuhnya sekolah mereka. Juga betapa lemahnya kasih di keluarga mereka. Kau tidak akan menyalahkan mereka. Mereka hanya anak dua belas tahun yang perlu ketulusan kita sebagai guru.

    2 Komentar untuk "Aku Rindu Kelasku"

    1. memang banyak inspirasi yang qita dapatkan setelah membaca. inspirasi untuk melakukan apapun,termasuk menulis dan menghimpun cita. sekadar berbagi cerita, dari novel yang sama "laskar pelangi" aku terinspirasi untuk meraih mimpiku. singkat "aku berani bermimpi karena Tuhanku menepati janji". jika kau mengatakan bahwa semasa sekolah kita belum punya mimpi, maka saatnya kini wujudkan mimpi kita melalui siswa:-)

      BalasHapus
    2. Semoga ada seseorang yang mengulurkan tangan untuk kita agar lebih ringan bebab kita.

      BalasHapus

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel